Seorang bocah perempuan dibunuh dengan brutal oleh ayah kandungnya
hanya karena ia tidak mau memberinya senyuman. Ayah sadis ini ditangkap
dan kini diadili di pengadilan Auckland, Selandia Baru.
New Zealand Herald, Kamis (9/8/2012), memberitakan sang ayah, Kefu Ikamanu, membenturkan ke tembok Seini Ikamanu, anaknya yang berumur dua tahun itu, lalu menginjaknya. Seini sempat dibawa ke rumah sakit dan dirawat namun ia meninggal dalam kondisi tulang dada patah, tulang pinggul patah, dan kerusakan otak.
Seini meninggal di rumah sakit delapan bulan kemudian akibat pneumonia yang dianggap jaksa sebagai akibat kerusakan di otaknya yang merupakan dampak perlakuan ayahnya itu.
Di pengadilan, jaksa menyatakan tindakan itu dilakukan Ikamanu karena putrinya tidak pernah tersenyum kepadanya. Perilaku putrinya itu dianggap sebagai spoilt behaviour atau perilaku buruk anak sebagai akibat orang tua terlalu memanjakan.
“Ia merasa frustrasi dan marah dengan perilaku anaknya itu. Ia pikir anaknya tak pernah tersenyum padanya dan itu membuatnya marah,” kata jaksa.
Di pengadilan itu terungkap bahwa Seini lama tinggal bersama kakeknya di Tonga dan belum lama kembali berkumpul dengan ayah dan ibunya.
New Zealand Herald, Kamis (9/8/2012), memberitakan sang ayah, Kefu Ikamanu, membenturkan ke tembok Seini Ikamanu, anaknya yang berumur dua tahun itu, lalu menginjaknya. Seini sempat dibawa ke rumah sakit dan dirawat namun ia meninggal dalam kondisi tulang dada patah, tulang pinggul patah, dan kerusakan otak.
Seini meninggal di rumah sakit delapan bulan kemudian akibat pneumonia yang dianggap jaksa sebagai akibat kerusakan di otaknya yang merupakan dampak perlakuan ayahnya itu.
Di pengadilan, jaksa menyatakan tindakan itu dilakukan Ikamanu karena putrinya tidak pernah tersenyum kepadanya. Perilaku putrinya itu dianggap sebagai spoilt behaviour atau perilaku buruk anak sebagai akibat orang tua terlalu memanjakan.
“Ia merasa frustrasi dan marah dengan perilaku anaknya itu. Ia pikir anaknya tak pernah tersenyum padanya dan itu membuatnya marah,” kata jaksa.
Di pengadilan itu terungkap bahwa Seini lama tinggal bersama kakeknya di Tonga dan belum lama kembali berkumpul dengan ayah dan ibunya.
<The_End>
0 Sahabat:
Post a Comment
I'm sorry if your comment is not been replied.
Please use polite words to leave a comment.
Comment SPAM, SARA, OOT, promotion and the like will not be displayed.