Minsk, ketegangan diplomatik antara Swedia dan Belarus kian memuncak.
Pemerintah Belarus menarik seluruh staf kedutaannya dari Stockholm,
Swedia. Belarus juga meminta Swedia mengambil langkah serupa dengan menarik para diplomatnya dari Minsk, Belarus.
Semua masalah ini bersumber dari insiden sebuah pesawat Swedia yang menjatuhkan sekitar 800 boneka beruang (Teddy Bear) bertuliskan slogan-slogan pro-demokrasi di Belarus, di mana hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar negara itu.
Presiden Belarus Alexander Lukashenko marah atas kejadian itu. Pemerintah Belarus bahkan mengusir Dubes Swedia pada 3 Agustus lalu. Dubes Belarus untuk Swedia juga ditarik pulang.
Kementerian Luar Negeri Belarus menyatakan, Minsk menarik seluruh staf kedutaannya dikarenakan Swedia telah memperburuk situasi dengan mengusir dua diplomat lainnya.
"Sehubungan dengan ini, pihak Belarus terpaksa mengambil keputusan untuk menarik kedutaannya di Swedia dan memulangkan semua stafnya ke Belarus," demikian statemen kementerian seperti dilansir Daily Mail, Kamis (9/8/2012).
Belarus sebelumnya juga dikabarkan menolak memperbaharui status Dubes Swedia Stefan Eriksson. Presiden Lukashenko sendiri dilaporkan telah memecat sejumlah pejabat tinggi di pemerintahannya terkait dengan insiden boneka beruang yang terjadi pada 4 Juli ini.
Lukashenko yang telah berkuasa sejak 1994 dikenal sebagai diktator dan pemerintahannya juga dicap penuh kontroversi. Bagi para pendukungnya, kebijakan-kebijakan Lukashenko dinilai telah menyelamatkan Belarusia dari akibat buruk kapitalisme pasca runtuhnya Uni Soviet.
Akibat kebijakan Lukashenko yang tergolong kontroversial ini pula, Belarus dilarang bergabung dengan Uni Eropa. Pada 2001 lalu Lukashenko terpilih kembali sebagai presiden di negara itu namun kemenangannya dipenuhi dengan berbagai tuduhan kecurangan.
Semua masalah ini bersumber dari insiden sebuah pesawat Swedia yang menjatuhkan sekitar 800 boneka beruang (Teddy Bear) bertuliskan slogan-slogan pro-demokrasi di Belarus, di mana hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar negara itu.
Presiden Belarus Alexander Lukashenko marah atas kejadian itu. Pemerintah Belarus bahkan mengusir Dubes Swedia pada 3 Agustus lalu. Dubes Belarus untuk Swedia juga ditarik pulang.
Kementerian Luar Negeri Belarus menyatakan, Minsk menarik seluruh staf kedutaannya dikarenakan Swedia telah memperburuk situasi dengan mengusir dua diplomat lainnya.
"Sehubungan dengan ini, pihak Belarus terpaksa mengambil keputusan untuk menarik kedutaannya di Swedia dan memulangkan semua stafnya ke Belarus," demikian statemen kementerian seperti dilansir Daily Mail, Kamis (9/8/2012).
Belarus sebelumnya juga dikabarkan menolak memperbaharui status Dubes Swedia Stefan Eriksson. Presiden Lukashenko sendiri dilaporkan telah memecat sejumlah pejabat tinggi di pemerintahannya terkait dengan insiden boneka beruang yang terjadi pada 4 Juli ini.
Lukashenko yang telah berkuasa sejak 1994 dikenal sebagai diktator dan pemerintahannya juga dicap penuh kontroversi. Bagi para pendukungnya, kebijakan-kebijakan Lukashenko dinilai telah menyelamatkan Belarusia dari akibat buruk kapitalisme pasca runtuhnya Uni Soviet.
Akibat kebijakan Lukashenko yang tergolong kontroversial ini pula, Belarus dilarang bergabung dengan Uni Eropa. Pada 2001 lalu Lukashenko terpilih kembali sebagai presiden di negara itu namun kemenangannya dipenuhi dengan berbagai tuduhan kecurangan.
<The_End>
0 Sahabat:
Post a Comment
I'm sorry if your comment is not been replied.
Please use polite words to leave a comment.
Comment SPAM, SARA, OOT, promotion and the like will not be displayed.